Who links to my website?

Tuesday, August 6, 2013

Khotbah Bapak Theo R. Barahama Di Gerja GPDI pada Tanggal 04/08/2013



TOTAL PRIVATY

Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya
Efesus 1:4-5

Kohotbah yang di sampaikan oleh Bapak Theo R. Barahama minggu lalu (04/08/2013) saya di berkati lagi saat beliau sampaikan 8 pillar keselamatan adalah ;-

1.      Iman

2.      Pertobatan

3.      Perpalingan

4.      Kelahiran Kembali

5.      Pembenaran

6.      Pengangkatan

7.      Penyucian

8.      Doa

Perpalingan :-

Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.
KPR 11:20-21
Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.
KPR 26:20

Buah pertobatan menghasilkan buah yaitu :-

Injil diberitakan>Iman>Pertobatan Sejati>Menghasilkan Perpalingan atau pembalikan

Perpalingan kepada Allah adalah bagian dari pertobatan Sejati .

Pertobatan
·         Mengakui dan tinggalkan dosa
·         Dukacita karena Dosa
·         Tidak “Mengatur”diri Sendiri
Perpalingan
·         Datang Kepada Allah
·         Menyenangkan Hati Allah
·         Menyerah untuk diatur oleh Tuhan


Perpalingan hati memastikan pertobatan sesorang dan sikap pertobatan yang menghasilkan perpalingan

Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,  aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang  dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan  bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. "
Lukas 15:11-32

1.      Merenungkan keadaanya dan menyadari segala kesalahannya.
2.      Percaya akan kasih Bapanya,namun merasa tidak layak kembali jika meninggalkan dosanya.
3.      Memutuskan kembali ke Rumah Bapanya.
4.      Mengakui Dosa dengan Remuk Hati
5.      Merendahkan diri dengan tidak mau disebut sebegai anak bapaknya,melainkan mau dianggap sebegai seorang upahan saja .

Sikap pertobatan yang seperti ini sangat menyenangkan hati Allah .

Perpalingan Menurut Alkitab :

·         Keselamatan (Yakobus 5:20)
·         Pengampunan (KPR 3:19)
·         Kesembuhan Rohani (KPR 28:27)
·         Beroleh persekutan dengan bapa dan orang percaya DLL.

Kesimpulan saya mengenai khotbah bapak Theo di gerja pada hari minggu tanggal 04/09/2013 adalah :-

Diselamatkan bukan tujuan akhir kita, melainkan langkah awal untuk hidup dalam kehendak Tuhan.
Sanjeev Kumar Sharma