Begaimana Caranya kasih karunia Allah Mendidik kita ?
- Dengan Cara meyakinkan kita bahwa segala Dosa kita sudah diampuni oleh karena Nama-Nya Aku Menulis kepada kamu. hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya 1 Yohanes 2:21
> kita diampuni ketika percaya,bertobat dan menerima Dia sebegai TUHAN dan Juruselamat
Tentang Dialah semua nabi bersaksi,bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya,ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya Kisah Para Rasul 10:43
> Darah YESUS terus menerus menyucikan kita
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutan seorang dengan yang lain, dan darah YESUS, Nak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. 1 Yohanes 1:7
2. Namun sekalipun dosanya yang dulu.sekarang yang akan datang sudah diampuni, tidak berarti, orang percaya bisa bebas untuk berbuat dosa atau sekali selamat tetap selamat. (Once Saved Always Saved)
MENGAPA ????
Karena orang yang telah menerima
keselamatan masih bisa dengan kehendak bebasnya-memilih untuk berbuat dosa
lagi,bahkan sengaja berbuat dosa/Murtad .
- Sebab
mereka yang pernah diterangi hatinya,yang pernah mengecap karunia
sorgawi,dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus dan yang mengecap
firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
namun yang murtad lagi sedemikian,hingga mereka bertobat,sebab mereka
menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka
umun.
Ibrani 6:4-6
Jadi, saudara-saudara,
oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam
tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan
yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai
seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena
itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang
murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita,
sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling
memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan
baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah
kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita
saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari
Tuhan yang mendekat Sebab
jika kita sengaja berbuat dosa sesudah
memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk
menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan
penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. Jika
ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas
keterangan dua atau tiga orang saksi. Betapa lebih beratnya hukuman
yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak
Allah yang menganggap najis darah perjanjian yang
menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia? Sebab kita mengenal
Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut
pembalasan. " Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi
umat-Nya Negeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah
yang hidup. Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang,
kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam
perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan
penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan
mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut
mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu
dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu
memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya. Sebab itu
janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah
yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah
kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. "Sebab
sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah
akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan
hidup oleh iman dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak
berkenan kepadanya. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang
mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh
hidup.
Ibrani 10:19-39
Dari
peringtan Tuhan Yesus agar wanita itu tidak berbuat dosa mulai dari saat itu
menujukan bahwa,oleh karena kehendak bebas yang dimiliknya,sesorang bias memilioh
untuk tidak mau di didik oleh kasih karunia sehingga ia bisa berbuat dosa lagi
atau bahkan sengaja berbuat dosa !
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan
dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan
beribadah di dalam dunia sekarang ini
Titus 2:12
APAKAH PERTOBATAN ??
Pertobatan adalah langkah dimana seorang
menyadari,mereka dukacita lalu berpaling dari dosa-dosanya mengakuinya kepada
Allah dan meninggalkannya.
Pertobatan adalah Karunia Allah !!
Pertobatan tidak sama dengan penyesalan,membuat
Resolusi,atau melakukan sesuatu untuk menebus dosa .
Bukti-bukti adanya Roh Pertobatan:-?
Ø Hati yang Remuk .
Ø Tidak berargumentasi,membela diri atau
membenarkan/membela diri sendiri,melainkan Rohnya berkata “Aku sudah sangat
bersalah dan buta selama ini.
Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan
Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang
Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di
tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati
untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk
menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Yesaya 57:15
Ø Pengakuan yang jujur adalah langkah pertama
untuk berdamai dengan Allah dan manusia. Sebaliknya orang yang menolak mengakui
kesalahan-kesalahanya adalah orang yang belum bertobat.
Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak
akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan
disayangi.
Amsal 28:13
Pertanyan adalah mengapa kita perlu mengakui
Dosa didepan Allah dan Manusia ???
1. Supaya Iblis tidak terus menuduh kita.
2. Supaya kita dilepaskan dari ikatan dosa.
3. Supaya kita dapat bersaksi lagi dengan
efektif.
4. Supaya kita kemabali ada di bawah kasih
karunia Allah.
Dosa-Dosa yang perlu diakui di hadapan Allah
dan manusia adalah :-
1. Dosa Korporat (dosa yang merusak persekutuan
orang percaya)
2. Ikatan
3. Rela Disiplin (Ini adalah tanda dukacita
ilahi yang mendatangkan kehidupan dalam pertobatan)
Namun sekarang
aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena
dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak
Allah, sehingga kamu sedikitpun tidak dirugikan oleh karena kami. Sebab
dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa
keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini
menghasilkan kematian. Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut
kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan
pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di
dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam
perkara itu.
2 Korintus
7:9-11
4. Tidak membandingkan diri/atau menimpahkan
kesalahan kepada orang lain
Yesus menjawab
mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar
dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami
nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak
bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau
sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih
besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat,
kamu semua akan binasa atas cara demikian.
Lukas
13:2-5
Tetapi Zakheus
berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan
kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari
seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini
telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
Mereka yang menimpakan kesalahan kepada orang
lain biasanya ingin bebas dari tuduhan atau bertangung jawab. Membenarkan diri
sendiri; menganggap diri baik-baik saja atau merasa lebih baik dari orang lain.
1. Rela menerima konsekuensi dari perbuatannya.
Tetapi yang
seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada
Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya
dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita,
tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah
Lukas 23:40-41
2. Pengantian kerugian jika ada kemungkinan
Yang sekarang
ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang
sudah lalu.
Pengkhotbah 3:15
Tetapi Zakheus
berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan
kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari
seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini
telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
Lukas 19:8-9
Pertobatan
Artinya
Ø Mengubah
Pikiran
Ø Mengubah
Jalan-Jalan dan tindakannya
Pendapat Dari Saya Pribadi khotbah dari Bapak Theo yang saya dengar kehidupan saya ini sangat di berkati dan saya pribadi fikir-fikir dalam hati saya Banyak orang memahami istilah “pertobatan” berarti “berbalik dari dosa.”
Ini bukanlah definisi Alkitab mengenai pertobatan. Dalam Alkitab, kata
“bertobat” berarti “berubah pikiran.” Alkitab juga memberitahu kita
bahwa pertobatan yang sejati akan menghasilkan perubahan tindakan (Lukas
3:8-14, Kisah Rasul 3:19). Kisah 26:20 menyatakan, “Tetapi mula-mula
aku memberitakan bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah
serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.”
Definisi pertobatan yang sepenuhnya secara Alkitabiah adalah perubahan
pikiran yang menghasilkan perubahan tingkah laku.
Kalau demikian, apa hubungan antara pertobatan dan keselamatan? Kitab
Kisah Rasul nampaknya secara khusus memusatkan perhatian pada pertobatan
dalam hubungannya dengan keselamatan (Kisah 2:38, 3:19; 11:18; 17:30;
20:21; 26:20). Bertobat, dalam kaitannya dengan keselamatan, adalah
merubah pikiran Anda dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam
khotbah Petrus pada hari Pentakosta (Kisah 2) dia mengakhirinya dengan
panggilan agar orang-orang bertobat (Kisah 2:38). Bertobat dari apa?
Petrus memanggil orang-orang yang menolak Yesus Kristus (Kisah 2:36)
untuk mengubah pikiran mereka mengenai Dia, untuk mengakui bahwa Dia
sungguh-sungguh adalah “Tuhan dan Kristus” (Kisah 2:36). Petrus
memanggil orang-orang untuk mengubah pikiran mereka dari menolak Kristus
sebagai Mesias menjadi beriman kepadaNya sebagai Mesias dan
Juruselamat.
Pertobatan dan iman dapat dipahami sebagai “dua sisi dari koin yang
sama.” Tidaklah mungkin beriman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat
tanpa terlebih dahulu mengubah pikiran Anda mengenai siapa Dia dan apa
yang telah Dia lakukan. Apakah ini adalah pertobatan dari penolakan
secara sengaja, atau pertobatan dari ketidakacuhan atau
ketidaktertarikan – itu adalah perubahan pikiran. Pertobatan Alkitabiah,
dalam hubungannya dengan keselamatan, adalah merubah pikiran Anda dari
menolak Kristus menjadi beriman kepada Kristus.
Adalah penting untuk memahami bahwa pertobatan bukanlah hasil karya kita
demi untuk mendapatkan keselamatan. Tidak ada seorangpun dapat bertobat
dan datang kepada Allah kecuali kalau Allah menarik orang tsb.
kepadaNya (Yohanes 6:44). Kisah 5:31 dan 11:18 mengindikasikan bahwa
pertobatan adalah pemberian Allah – yang dimungkinkan semata-mata karena
anugrahNya. Tidak ada seorangpun yang dapat bertobat kecuali kalau
Allah menganugrahkan pertobatan. Segala yang bersangkutan dengan
keselamatan, termasuk pertobatan dan iman, adalah hasil dari Allah
menarik kita, membuka mata kita, dan mengubah hati kita. Panjang sabar
Allah menuntun kita kepada pertobatan (2 Petrus 3:9), demikian pula
kebaikanNya (Roma 2:4).
Sekalipun pertobatan bukanlah pekerjaan yang menghasilkan keselamatan,
pertobatan yang menuntun pada keselamatan pasti menghasilkan suatu
karya. Adalah tidak mungkin untuk benar-benar dan secara keseluruhan
mengubah pikiran Anda tanpa hal itu menyebabkan perubahan dalam
perilaku. Dalam Alkitab pertobatan menghasilkan perubahan tingkah laku.
Itu sebabnya Yohanes Pembaptis berseru agar orang-orang “menghasilkan
buah yang sesuai dengan pertobatan” (Matius 3:8). Seseorang yang
benar-benar telah bertobat dari penolakan akan Kristus kepada iman akan
Kristus akan nyata melalui hidup yang berubah (2 Korintus 5:17, Galatia
5:19-23, Yakobus 2:14-26). Pertobatan, didefinisikan secara tepat,
adalah perlu untuk keselamatan. Pertobatan yang Alkitabiah adalah
mengubah pikiran Anda mengenai Yesus Kristus dan berbalik kepada Allah
dalam iman untuk keselamatan (Kisah 3:19). Berbalik dari dosa bukanlah
definisi dari pertobatan, melainkan adalah salah satu hasil dari
pertobatan yang sejati, yang berlandaskan iman yang menuntun kepada
Tuhan Yesus Kristus.
Kasih karunia dan karya Allah terkesan begitu otomatis terjadi dalam
kehidupan manusia sehingga semua itu dipandang sebagai hak manusia,
bukan pemberian atau anugerah. Akibatnya manusia kurang bersyukur atas
hidup dan apa yang sudah diterimanya. Justru, mereka menjadi lebih
banyak menuntut kepada Tuhan untuk diberi lebih dari apa yang sudah
dimilikinya. Anugerah Allah yang begitu besar justru dibalas manusia
dengan kedosaan yang mengumbar hawa nafsu keserakahan, kebencian.
Semestinya, Tuhan Yesus mengecam kehidupan kita yang tanpa pertobatan.
Namun, dengan kasih dan kelembutanNya, Dia memberikan kesempatan kepada
kita untuk menyadari kasih karunia Allah dan hidup dalam pertobatan yang
terus menerus. Mungkinkah harapan ini terpenuhi?
Dengan semua
dosa dan kelemahan yang kumiliki, bagaimana akan kubalas segala kebaikan
dan anugerahMu, ya Tuhan? Hanya sesal dan tobat serta niatku untuk
memperbaiki hidupku itulah balasan yang dapat kuberkan kepadaMu. Tuhan,
bantulah aku untuk mewujudkannya. Amin.
Sanjeev Kumar Sharma