Alkitab bukan sekedar buku bacaan, tapi Firman Tuhan
dimana Tuhan menjaga semua penulisnya supaya tidak ada salahnya, dipimpin oleh
Tuhan. Oleh sebab itu lah perjanjian Lama dan Baru ada suatu kesatuan yang
fokus pada Yesus Kristus, walaupun terpisah begitu lama. Seluruh alkitab adalah
Firman Tuhan !
Pencobaan Tuhan Yesus pada dasarnya sama dengan
pencobaan yang kita alami:
Godaan soal makanan – berbicara juga soal trust
(kepercayaan) dimana kebutuhan fisik kita dipenuhi pada waktu Tuhan. Sama
halnya seperti Tuhan memberikan roti manna bagi orang Israel di pagi hari
setiap hari, pada waktu Tuhan.
Setiap pencobaan yang kita alami selalu pada
akhirnya berbicara soal confident kita pada God
Godaan soal presuming (menduga) Tuhan – Kita kadangsuka berkata: “Tuhan, saya ada rencana, tapi aku percaya tiada yang mustahil
bagiMu. Aku akan menjalaninya dengan iman dan percaya Tuhan akan menyertai”.
Kita asumsi Tuhan akan menolong (seperti iblis yang menggoda Yesus untuk
menjatuhkan diri dan akan ditolong).
Pencobaan ketiga sebagai klimaks. Kalau di Lukas,
pencobaannya ditukar (pencobaan ketiga dijadikan nomor 2 di Lukas). Alasannya,
karena Lukas menulis dengan teliti (dengan detail2) dan teratur. Matius menulis
dengan tidak teratur (karena tujuannya mau fokus Yesus, sebagai Raja).
Di Matius, klimaks pencobaannya adalah soal
kerajaan, bumi dan surga. Lukas mengutip Ulangan pasal 6 (kutipan yangberurutan mulai dari ayat 13-16). Tapi inti dari hakekat pencobaan-pencobaan
tetap sama.
Pencobaan ketiga – kesuksesan, kemuliaan, kedudukan,
materi, apa yang kelihatan di dunia
Ini berbicara soal kesuksesan yang kita ingin
nikmati, populer, materi, kenikmatan di dunia.
“Semua itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau
sujud menyembah aku.” – seolah-olah Iblis mempunyai dunia ini. Padahal di
Mazmur dikatakan bahwa Tuhan lah empunya dunia dan segala isinya.
Ini godaan untuk kenikmatan sekejap, ingin
memilikinya, sampai kita lupa pada value yang kita harus hidupkan. Matius 28:18– Yesus dalam kemanusiaanNya, tahu bahwa itulah salah satu tujuan Dia datang ke
dunia (setelah Dia disiksa dan mati di kayu salib) dan Iblis tahu hal ini; jadi
iblis mau menawarkan ini semua, bahwa bisa Yesus dapatkan tanpa harus mengikutijalan salib.
Dunia sekarang pun menawarkan hal demikian; kita mau
serba cepat dan instant. Dan tanpa disadari, Iblis memakai situasi dan keadaan
ini untuk menjatuhkan kita! Pencobaan selalu ada hubungannya dengan keyakinan
kita pada Tuhan. Karena itu Tuhan Yesus selalu mengutip Firman Tuhan saat
dicobai, terus mengarahkan diri pada Tuhan!
Iblis menawarkan jalan pintas, supaya kita lupa pada
Tuhan. Kedudukan, kekayaan, pekerjaan, kesuksesan tidak dosa, tapi di saat kita
fokus dan cinta itu semua, sampai kita lupa pada Tuhan, itulah dosa! Dan Iblis
tidak pernah berhenti untuk menawarkan ini semua pada kita.
Apa artinya berhala sesungguhnya?
Ketika kita menggantikan Tuhan sebagai fokus hidup
kita, itu lah berhala. Mungkin kita tidak menyembah patung2, kris, atau hal2
seperti itu. TAPI saat kita menggantikan berkat Tuhan menjadi fokus hidup kita
dan menggeser Tuhan, itulah berhala! (Kolose 3:5 – kerakusan disamakan dengan
penyembahan berhala!). Tuhan ingin kita melihat dan mengidentifikasi godaan
ini, supaya kita menang. Jangan sampai apa yang diberkati Tuhan, menjadikan
kita sebagai penyembahan berhala. Mungkin ada orang yang merasa tenang dan damai
saat ada banyak uang (tabungan), ada pekerjaan, atau pasangan yang menguatkan –
ini sangat berbahaya! Tuhanlah sumber berkat, Tuhanlah sumber kedamaian,
Tuhanlah sumber kasih. Jangan sampai apa yang ada di dunia menggantikannya,
hati hati lah!
Perhatikan Matius 4:10 (dikutip dari Ulangan6:12-16), khususnya ayat 13. Ayat yang diberikan untuk generasi kedua orang
Israel, supaya terus diingat dan dihidupkan.
Perhatikan juga Keluaran 20:3, Ulangan 5:7 – diulang
terus-menerus.
Tidak boleh ada yang menggantikan Tuhan dalam hidup
kita! Katakan “Tidak!” pada jalan pintas, jalan yang salah, kenikmatan sekejap,
yang tidak berkenan pada Tuhan.
Bagaimana kita bisa tahu kalau kita ada suatu
penyembahan berhala dalam hidup kita?
[1] Uang
Kemana kita habiskan uang kita (banyak kemana?). Itu
menunjukkan hatimu ada dimana. Dan pada saat kasih persembahan buat Tuhan,
apakah kita setia kasih persembahan dan perpuluhan?
[2] Waktu
Waktu kita habis dimana? Kalau tidak hati-hati, maka
waktu itu bisa menggeser waktu kita pada Tuhan
[3] Ketika kita sendiri, apa yang kita pikirkan?
Apa yang kita pikirkan saat kita lagi sendiri?
Khayalan-khayalan kita, yang kita pikirkan terus menerus :
Seharusnya kedudukan, kekayaan, keberhasilan, itu
semua kita pakai sebagai alat untuk kemuliaan Tuhan, bukan goal kita!
(Perhatikan Abraham yang kaya raya, Daniel dan Yusuf yang mempunyai posisi
tinggi, wanita-wanita kaya yang melayani para murid)
Sembahlah Tuhanmu, jangan menyembah berkatnya dan
apa yang ditawarkan oleh dunia ini. Waspadalah! Janganlah tergeser hati kita!