Who links to my website?

Saturday, June 18, 2011

Yesus Dan Pencobaan

Alkitab bukan sekedar buku bacaan, tapi Firman Tuhan dimana Tuhan menjaga semua penulisnya supaya tidak ada salahnya, dipimpin oleh Tuhan. Oleh sebab itu lah perjanjian Lama dan Baru ada suatu kesatuan yang fokus pada Yesus Kristus, walaupun terpisah begitu lama. Seluruh alkitab adalah Firman Tuhan !

Pencobaan Tuhan Yesus pada dasarnya sama dengan pencobaan yang kita alami:

Godaan soal makanan – berbicara juga soal trust (kepercayaan) dimana kebutuhan fisik kita dipenuhi pada waktu Tuhan. Sama halnya seperti Tuhan memberikan roti manna bagi orang Israel di pagi hari setiap hari, pada waktu Tuhan.

Setiap pencobaan yang kita alami selalu pada akhirnya berbicara soal confident kita pada God
Godaan soal presuming (menduga) Tuhan – Kita kadangsuka berkata: “Tuhan, saya ada rencana, tapi aku percaya tiada yang mustahil bagiMu. Aku akan menjalaninya dengan iman dan percaya Tuhan akan menyertai”. Kita asumsi Tuhan akan menolong (seperti iblis yang menggoda Yesus untuk menjatuhkan diri dan akan ditolong).

Pencobaan ketiga sebagai klimaks. Kalau di Lukas, pencobaannya ditukar (pencobaan ketiga dijadikan nomor 2 di Lukas). Alasannya, karena Lukas menulis dengan teliti (dengan detail2) dan teratur. Matius menulis dengan tidak teratur (karena tujuannya mau fokus Yesus, sebagai Raja).

Di Matius, klimaks pencobaannya adalah soal kerajaan, bumi dan surga. Lukas mengutip Ulangan pasal 6 (kutipan yangberurutan mulai dari ayat 13-16). Tapi inti dari hakekat pencobaan-pencobaan tetap sama.

Pencobaan ketiga – kesuksesan, kemuliaan, kedudukan, materi, apa yang kelihatan di dunia

Ini berbicara soal kesuksesan yang kita ingin nikmati, populer, materi, kenikmatan di dunia.

Semua itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku.” – seolah-olah Iblis mempunyai dunia ini. Padahal di Mazmur dikatakan bahwa Tuhan lah empunya dunia dan segala isinya.

Ini godaan untuk kenikmatan sekejap, ingin memilikinya, sampai kita lupa pada value yang kita harus hidupkan. Matius 28:18– Yesus dalam kemanusiaanNya, tahu bahwa itulah salah satu tujuan Dia datang ke dunia (setelah Dia disiksa dan mati di kayu salib) dan Iblis tahu hal ini; jadi iblis mau menawarkan ini semua, bahwa bisa Yesus dapatkan tanpa harus mengikutijalan salib.

Dunia sekarang pun menawarkan hal demikian; kita mau serba cepat dan instant. Dan tanpa disadari, Iblis memakai situasi dan keadaan ini untuk menjatuhkan kita! Pencobaan selalu ada hubungannya dengan keyakinan kita pada Tuhan. Karena itu Tuhan Yesus selalu mengutip Firman Tuhan saat dicobai, terus mengarahkan diri pada Tuhan!

Iblis menawarkan jalan pintas, supaya kita lupa pada Tuhan. Kedudukan, kekayaan, pekerjaan, kesuksesan tidak dosa, tapi di saat kita fokus dan cinta itu semua, sampai kita lupa pada Tuhan, itulah dosa! Dan Iblis tidak pernah berhenti untuk menawarkan ini semua pada kita.

Apa artinya berhala sesungguhnya?

Ketika kita menggantikan Tuhan sebagai fokus hidup kita, itu lah berhala. Mungkin kita tidak menyembah patung2, kris, atau hal2 seperti itu. TAPI saat kita menggantikan berkat Tuhan menjadi fokus hidup kita dan menggeser Tuhan, itulah berhala! (Kolose 3:5 – kerakusan disamakan dengan penyembahan berhala!). Tuhan ingin kita melihat dan mengidentifikasi godaan ini, supaya kita menang. Jangan sampai apa yang diberkati Tuhan, menjadikan kita sebagai penyembahan berhala. Mungkin ada orang yang merasa tenang dan damai saat ada banyak uang (tabungan), ada pekerjaan, atau pasangan yang menguatkan – ini sangat berbahaya! Tuhanlah sumber berkat, Tuhanlah sumber kedamaian, Tuhanlah sumber kasih. Jangan sampai apa yang ada di dunia menggantikannya, hati hati lah!

Perhatikan Matius 4:10 (dikutip dari Ulangan6:12-16), khususnya ayat 13. Ayat yang diberikan untuk generasi kedua orang Israel, supaya terus diingat dan dihidupkan.

Perhatikan juga Keluaran 20:3, Ulangan 5:7 – diulang terus-menerus.

Tidak boleh ada yang menggantikan Tuhan dalam hidup kita! Katakan “Tidak!” pada jalan pintas, jalan yang salah, kenikmatan sekejap, yang tidak berkenan pada Tuhan.

Bagaimana kita bisa tahu kalau kita ada suatu penyembahan berhala dalam hidup kita?

[1] Uang

Kemana kita habiskan uang kita (banyak kemana?). Itu menunjukkan hatimu ada dimana. Dan pada saat kasih persembahan buat Tuhan, apakah kita setia kasih persembahan dan perpuluhan?

[2] Waktu

Waktu kita habis dimana? Kalau tidak hati-hati, maka waktu itu bisa menggeser waktu kita pada Tuhan

[3] Ketika kita sendiri, apa yang kita pikirkan?

Apa yang kita pikirkan saat kita lagi sendiri? Khayalan-khayalan kita, yang kita pikirkan terus menerus :

Seharusnya kedudukan, kekayaan, keberhasilan, itu semua kita pakai sebagai alat untuk kemuliaan Tuhan, bukan goal kita! (Perhatikan Abraham yang kaya raya, Daniel dan Yusuf yang mempunyai posisi tinggi, wanita-wanita kaya yang melayani para murid)


Sembahlah Tuhanmu, jangan menyembah berkatnya dan apa yang ditawarkan oleh dunia ini. Waspadalah! Janganlah tergeser hati kita!