Who links to my website?

Wednesday, July 31, 2013

10 Karakter Positif yang Disukai TUHAN

Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Kerendahan Hati

Kerendahan hati sangat berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan

Belakangan ini kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Positive Thinking

Karakter berikutnya adalah positive thinking, orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

5. Keceriaan

Keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung jawab

Orang yang mempunyai karakter bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Berjiwa Besar

Berjiwa besar dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
Semoga kita bisa memupuk 10 karakter positif yang disukai ini agar menjadi pribadi yang disukai sesama.

Monday, July 29, 2013

Memberi Lebih Baik Dari Menerima

MEMBERI LEBIH BAIK DARI MENERIMA
 
 
“Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima” (Kisah Para Rasul 20:35)
 
                Syalom, teman-teman! Firman Tuhan  ini mengajarkan kita, agar lebih baik memberi daripada menerima. Itu artinya kita harus lebih sering memberikan bantuan kepada sesama daripada meminta bantuan dari orang lain. Hal ini jangan membuat kita salah mengerti bahwa kita tidak boleh menerima bantuan orang lain. Sebaliknya, alangkah lebih baik kalau kita lebih sering memberi daripada menerima.
                Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa belajar berbagi dengan teman kita dalam bentuk yang sederhana.  Misalnya : berbagi bekal makanan dengan teman ,Bisa juga meminjamkan alat tulis, atau yang lain yang bisa pakai untuk kebutuhan banyak orang terutama pelayanan TUHAN dan saling mendoakan, dan lain-lain.

Memberi memang lebih baik daripada menerima. Kebiasaan menolong orang lain ternyata bisa memperpanjang umur.

Sebuah penelitian selama 5 tahun oleh tim peneliti Universitas Buffalo di Amerika menunjukkan bahwa orang yang gemar membantu orang lain ternyata lebih sehat.
 

“Saya  menemukan bahwa ketika seseorang berhadapan dengan situasi stres, mereka yang sering membantu orang lain lebih rendah mengalami gangguan kesehatan,” jelas peneliti Michael J. Poulin, PhD, asisten profesor psikologi di Universitas Buffalo, dilansir di Dailymail
 

Penelitian sebelumnya oleh Greater Good Science Center di California menegaskan bahwa efek kebiasaan menolong itu seperti drugs. Misalnya, bersedekah membuat bagian otak mengeluarkan hormon dopamin, yang memberikan efek bahagia. Yang pada akhirnya berpengaruh kualitas kesehatan dan memperpanjang umur.
 

Sifat dermawan juga membantu seseorang tiga kali lebih bahagia. Bahkan, sifat ini dapat mengurangi depresi dan menurunkan risiko bunuh diri pada remaja.
Jadi, berlatihlah untuk murah hati.


Hidup bisa sedemikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan berkorban untuk sesama. Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.

At one point in time, i realize that life is about WHAT YOU CAN GIVE, not what you can get 

be a thankful person and your life will become more meaningful  peace

               

Ingat ya, teman-teman !  Saat kita memberi hal yang baik, kita pasti juga diberkati dengan hal-hal yang baik oleh Tuhan Belajar apapun, bersyukur, menerima, bersabar, ikhlas, belajar tentang kasih karunia dari TUHAN YESUS  dan pastinya belajar untuk menjadi lebih baik lagi..


Sanjeev Kumar Sharma

Khotbah Pak Theo Tanggal 28-07-2013

Begaimana Caranya kasih karunia Allah Mendidik kita ?

  1. Dengan Cara meyakinkan kita bahwa segala Dosa kita sudah diampuni oleh karena Nama-Nya      Aku Menulis kepada kamu. hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena            nama-Nya 1 Yohanes 2:21
        > kita diampuni ketika percaya,bertobat dan menerima Dia sebegai TUHAN dan Juruselamat
           Tentang Dialah semua nabi bersaksi,bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya,ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya Kisah Para Rasul 10:43
        > Darah YESUS terus menerus menyucikan kita
            Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutan seorang dengan yang lain, dan darah YESUS, Nak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. 1 Yohanes 1:7
2. Namun sekalipun dosanya yang dulu.sekarang yang akan datang sudah diampuni, tidak berarti, orang percaya bisa bebas untuk berbuat dosa atau sekali selamat tetap selamat.                             (Once Saved Always Saved)
 
                                                

MENGAPA   ????

Karena orang yang telah menerima keselamatan masih bisa dengan kehendak bebasnya-memilih untuk berbuat dosa lagi,bahkan sengaja berbuat dosa/Murtad .

  1. Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya,yang pernah mengecap karunia sorgawi,dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi sedemikian,hingga mereka bertobat,sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umun.
Ibrani 6:4-6
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar   sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat  Sebab jika kita sengaja berbuat dosa  sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak  Anak Allah yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh  kasih karunia? Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan. " Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya Negeri benar,  kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup. Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita  oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu,  karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Ibrani 10:19-39

Dari peringtan Tuhan Yesus agar wanita itu tidak berbuat dosa mulai dari saat itu menujukan bahwa,oleh karena kehendak bebas yang dimiliknya,sesorang bias memilioh untuk tidak mau di didik oleh kasih karunia sehingga ia bisa berbuat dosa lagi atau bahkan sengaja berbuat dosa !

Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
Titus 2:12

APAKAH PERTOBATAN ??
Pertobatan adalah langkah dimana seorang menyadari,mereka dukacita lalu berpaling dari dosa-dosanya mengakuinya kepada Allah dan meninggalkannya.

Pertobatan adalah Karunia Allah !!
Pertobatan tidak sama dengan penyesalan,membuat Resolusi,atau melakukan sesuatu untuk menebus dosa .

Bukti-bukti adanya Roh Pertobatan:-?
Ø  Hati yang Remuk .
Ø  Tidak berargumentasi,membela diri atau membenarkan/membela diri sendiri,melainkan Rohnya berkata “Aku sudah sangat bersalah dan buta selama ini.
Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Yesaya 57:15

Ø  Pengakuan yang jujur adalah langkah pertama untuk berdamai dengan Allah dan manusia. Sebaliknya orang yang menolak mengakui kesalahan-kesalahanya adalah orang yang belum bertobat.

Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Amsal 28:13

Pertanyan adalah mengapa kita perlu mengakui Dosa didepan Allah dan Manusia ???

1.      Supaya Iblis tidak terus menuduh kita.
2.      Supaya kita dilepaskan dari ikatan dosa.
3.      Supaya kita dapat bersaksi lagi dengan efektif.
4.      Supaya kita kemabali ada di bawah kasih karunia Allah.
Dosa-Dosa yang perlu diakui di hadapan Allah dan manusia adalah :-
1.      Dosa Korporat (dosa yang merusak persekutuan orang percaya)
2.      Ikatan
3.      Rela Disiplin (Ini adalah tanda dukacita ilahi yang mendatangkan kehidupan dalam pertobatan)

Namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikitpun tidak dirugikan oleh karena kami. Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu.
2 Korintus 7:9-11

4.      Tidak membandingkan diri/atau menimpahkan kesalahan kepada orang lain

Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
Lukas 13:2-5

Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
Mereka yang menimpakan kesalahan kepada orang lain biasanya ingin bebas dari tuduhan atau bertangung jawab. Membenarkan diri sendiri; menganggap diri baik-baik saja atau merasa lebih baik dari orang lain.


1.      Rela menerima konsekuensi dari perbuatannya. 

Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah
Lukas 23:40-41
2.      Pengantian kerugian jika ada kemungkinan

Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.
Pengkhotbah 3:15


Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
Lukas 19:8-9

Pertobatan Artinya 


Ø  Mengubah Pikiran
Ø  Mengubah Jalan-Jalan dan tindakannya

      Pendapat Dari Saya Pribadi khotbah dari Bapak Theo yang saya dengar kehidupan saya ini sangat di berkati dan saya pribadi fikir-fikir dalam hati saya Banyak orang memahami istilah “pertobatan” berarti “berbalik dari dosa.” Ini bukanlah definisi Alkitab mengenai pertobatan. Dalam Alkitab, kata “bertobat” berarti “berubah pikiran.” Alkitab juga memberitahu kita bahwa pertobatan yang sejati akan menghasilkan perubahan tindakan (Lukas 3:8-14, Kisah Rasul 3:19). Kisah 26:20 menyatakan, “Tetapi mula-mula aku memberitakan bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.” Definisi pertobatan yang sepenuhnya secara Alkitabiah adalah perubahan pikiran yang menghasilkan perubahan tingkah laku.

Kalau demikian, apa hubungan antara pertobatan dan keselamatan? Kitab Kisah Rasul nampaknya secara khusus memusatkan perhatian pada pertobatan dalam hubungannya dengan keselamatan (Kisah 2:38, 3:19; 11:18; 17:30; 20:21; 26:20). Bertobat, dalam kaitannya dengan keselamatan, adalah merubah pikiran Anda dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam khotbah Petrus pada hari Pentakosta (Kisah 2) dia mengakhirinya dengan panggilan agar orang-orang bertobat (Kisah 2:38). Bertobat dari apa? Petrus memanggil orang-orang yang menolak Yesus Kristus (Kisah 2:36) untuk mengubah pikiran mereka mengenai Dia, untuk mengakui bahwa Dia sungguh-sungguh adalah “Tuhan dan Kristus” (Kisah 2:36). Petrus memanggil orang-orang untuk mengubah pikiran mereka dari menolak Kristus sebagai Mesias menjadi beriman kepadaNya sebagai Mesias dan Juruselamat.

Pertobatan dan iman dapat dipahami sebagai “dua sisi dari koin yang sama.” Tidaklah mungkin beriman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat tanpa terlebih dahulu mengubah pikiran Anda mengenai siapa Dia dan apa yang telah Dia lakukan. Apakah ini adalah pertobatan dari penolakan secara sengaja, atau pertobatan dari ketidakacuhan atau ketidaktertarikan – itu adalah perubahan pikiran. Pertobatan Alkitabiah, dalam hubungannya dengan keselamatan, adalah merubah pikiran Anda dari menolak Kristus menjadi beriman kepada Kristus.

Adalah penting untuk memahami bahwa pertobatan bukanlah hasil karya kita demi untuk mendapatkan keselamatan. Tidak ada seorangpun dapat bertobat dan datang kepada Allah kecuali kalau Allah menarik orang tsb. kepadaNya (Yohanes 6:44). Kisah 5:31 dan 11:18 mengindikasikan bahwa pertobatan adalah pemberian Allah – yang dimungkinkan semata-mata karena anugrahNya. Tidak ada seorangpun yang dapat bertobat kecuali kalau Allah menganugrahkan pertobatan. Segala yang bersangkutan dengan keselamatan, termasuk pertobatan dan iman, adalah hasil dari Allah menarik kita, membuka mata kita, dan mengubah hati kita. Panjang sabar Allah menuntun kita kepada pertobatan (2 Petrus 3:9), demikian pula kebaikanNya (Roma 2:4).

Sekalipun pertobatan bukanlah pekerjaan yang menghasilkan keselamatan, pertobatan yang menuntun pada keselamatan pasti menghasilkan suatu karya. Adalah tidak mungkin untuk benar-benar dan secara keseluruhan mengubah pikiran Anda tanpa hal itu menyebabkan perubahan dalam perilaku. Dalam Alkitab pertobatan menghasilkan perubahan tingkah laku. Itu sebabnya Yohanes Pembaptis berseru agar orang-orang “menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan” (Matius 3:8). Seseorang yang benar-benar telah bertobat dari penolakan akan Kristus kepada iman akan Kristus akan nyata melalui hidup yang berubah (2 Korintus 5:17, Galatia 5:19-23, Yakobus 2:14-26). Pertobatan, didefinisikan secara tepat, adalah perlu untuk keselamatan. Pertobatan yang Alkitabiah adalah mengubah pikiran Anda mengenai Yesus Kristus dan berbalik kepada Allah dalam iman untuk keselamatan (Kisah 3:19). Berbalik dari dosa bukanlah definisi dari pertobatan, melainkan adalah salah satu hasil dari pertobatan yang sejati, yang berlandaskan iman yang menuntun kepada Tuhan Yesus Kristus.

Kasih karunia dan karya Allah terkesan begitu otomatis terjadi dalam kehidupan manusia sehingga semua itu dipandang sebagai hak manusia, bukan pemberian atau anugerah. Akibatnya manusia kurang bersyukur atas hidup dan apa yang sudah diterimanya. Justru, mereka menjadi lebih banyak menuntut kepada Tuhan untuk diberi lebih dari apa yang sudah dimilikinya. Anugerah Allah yang begitu besar justru dibalas manusia dengan kedosaan yang mengumbar hawa nafsu keserakahan, kebencian. Semestinya, Tuhan Yesus mengecam kehidupan kita yang tanpa pertobatan. Namun, dengan kasih dan kelembutanNya, Dia memberikan kesempatan kepada kita untuk menyadari kasih karunia Allah dan hidup dalam pertobatan yang terus menerus. Mungkinkah harapan ini terpenuhi?

Dengan semua dosa dan kelemahan yang kumiliki, bagaimana akan kubalas segala kebaikan dan anugerahMu, ya Tuhan? Hanya sesal dan tobat serta niatku untuk memperbaiki hidupku itulah balasan yang dapat kuberkan kepadaMu. Tuhan, bantulah aku untuk mewujudkannya. Amin.



Sanjeev Kumar Sharma